Rumus Investasi untuk Para Investor Pemula di Era Digital

Rumus investasi menjadi satu hal paling penting yang ternyata masih tidak terlalu dipahami oleh sebagian besar investor pemula. Seperti yang diketahui, kata investasi erat kaitannya dengan keuntungan.

Akan tetapi, ada banyak investor yang justru belum memahami potensi keuntungan yang bisa diterima ketika berinvestasi. Bahkan, kebanyakan dari mereka hanya bisa melihat investasi pada bidang tertentu yang menguntungkan tanpa mau menghitung rumah investasi terkait.

Padahal, ada begitu banyak hitungan yang bisa digunakan untuk menentukan suatu investasi bisa disebut menguntungkan atau tidak. Salah satu yang cukup populer dan dikenal oleh kalangan investor profesional adalah ROI. Diketahui, ROI bisa dimanfaatkan sebagai rumus investasi di bidang apapun, tak terkecuali properti.

Apa itu ROI dalam rumus investasi?

rumus investasi

Berdasarkan definisinya, ROI atau Return of Investment merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi investasi jika dibanding dengan modal dan biaya awal yang dikeluarkan. Sebagian orang juga mengenal ROI sebagai return atau tingkat pengembalian suatu investasi tertentu.

Namun sayangnya, kehadiran ROI yang begitu penting dalam rumus investasi ternyata kerap tak diperhatikan oleh para investor pemula. Sebab, hampir semua investor ini hanya fokus pada laba bersih yang bisa diperoleh. Biasanya, ROI diungkapkan pada setiap satu tahun kalender karena ROI tidak memiliki indikasi waktu yang jelas pada suatu investasi yang sedang berjalan.

Tak hanya menghitung jumlah pendapatan ataupun pengembalian suatu investasi, ROI yang juga dikenal dengan Rate of Return (ROR) ini pun digunakan untuk menghitung jumlah modal atau aset yang hilang ketika proses investasi berjalan.

Sebenarnya, ada dua faktor yang memengaruhi ROI sebagai rumus investasi. Di antaranya sebagai berikut:

Profit margin

Pada dasarnya, profit margin merupakan jumlah profit operasional yang dinyatakan dalam bentuk persentase dan penjualan bersih (netto). Adapun cara perhitungan profit margin ini adalah net operating income dibagi dengan net sale, kemudian dikalikan 100 persen. Faktor ini pun bisa digunakan untuk sekadar mengukur besarnya profit yang bisa didapatkan oleh perusahaan dengan cara menghubungkan hal tersebut dan seluruh produk terjual.

Turnover of operating assets

Tingkat perputaran aktiva usaha atau yang juga dikenal dengan turnover of operating assets ini merupakan kecepatan berputarnya aktiva usaha di suatu periode. Diketahui, rasio ini merupakan ukuran sampai berapa jauh suatu aktiva yang digunakan pada kegiatan perusahaan. Bisa juga menunjukkan berapa kali operating assets berputar di suatu periode. Cara menghitungnya pun cukup sederhana, yaitu net sale dibagi dengan operating assets.

Pentingnya ROI sebagai rumus investasi para penanam modal

Keuntungan menanam modal

Setiap investor ataupun pengusaha disarankan untuk senantiasa menghitung ROI ketika mengecek kalender fisikal. Tujuannya agar usaha yang dilakoni bisa bertahan lama. Nantinya, besar keuntungan yang didapatkan dari hasil rumus investasi ROI ini digunakan untuk melanjutkan pengembangan perusahaan. Termasuk juga untuk memperkecil risiko kegagalan jika perusahaan mendapat margin terlalu sedikit.

BACA JUGA  Binary Option Adalah Trading Ilegal! Ini Penjelasan Singkatnya!

Berikut ini ada beberapa kegunaan dari analisis ROI, antara lain:

Alat ukur efisiensi modal kerja, produk, dan penjualan

Bisa dipastikan, bahwa perusahaan yang telah menjalankan praktik akuntansi dengan baik, maka memiliki kemampuan untuk mengukur efisiensi modal kerja, produk, maupun penjualan menggunakan ROI manajemen.

Pembanding dengan perusahaan lain di industri yang sama

Membandingkan perusahaan dengan kompetitor di industri yang sama bisa dilakukan jika perusahaan terkait memiliki data industri. Setelah mendapatkan ratio industri, perusahaan mampu membandingkan efisiensi penggunaan modal dengan perusahaan lain sejenis menggunakan analisis ROI. Berdasarkan hal tersebut bisa diketahui apakah perusahaan tersebut ada di bawah, sama, ataupun di atas perusahaan lain di industri yang sama.

Mengontrol sekaligus merencanakan

Sebagai rumus investasi, ROI juga bisa digunakan untuk mengontrol sekaligus merencanakan. Biasanya, ROI digunakan untuk dasar pengambilan keputusan saat perusahaan hendak melakukan ekspansi. Tujuannya tentu untuk memperkecil adanya risiko kegagalan.

Cara paling tepat menghitung ROI sebagai rumus investasi

return of investment

Sebenarnya, rumus investasi menggunakan ROI terbilang sederhana. Adapun rumus tersebut adalah jumlah total penjualan dikurangi dengan biaya investasi, kemudian dibagi lagi dengan biaya investasi. Setelah itu, hasilnya dikalikan 100 persen.

ROI = {(Total Pendapatan – Modal Investasi) : Modal Investasi} x 100%

Biasanya, para investor menggunakan periode tahunan saat menghitung persentase ROI pada investasi meski sebenarnya tak ada aturan ketat soal ini.

Sebagai contoh, X berinvestasi sebesar Rp 5.000.000, dengan total pendapatannya dalam waktu satu tahun sebesar Rp 10.500.000. Sementara rumus investasi ROI yang paling tepat adalah ROI = {(10.500.000 – 5.000.000) : 5.000.000} X 100% = 110%

Sementara, Z dalam satu tahun bisa menghasilkan Rp 2.300.000 dengan investasi sebesar Rp 800.000. Perhitungan ROI atas investasi tersebut adalah ROI = {(2.300.000 – 800.000) : 800.000} X 100% = 187,5%

Berdasarkan contoh di atas bisa disimpulkan, bahwa berinvestasi dengan modal awal yang besar belum tentu bisa menghasilkan pendapatan lebih besar. Memang tak bisa dipungkiri, jika total pendapatan X per tahun lebih besar daripada Z. Akan tetapi, saat menghitung ROI bisa dilihat bahwa Z mendapat profit lebih besar dengan modal yang cenderung lebih kecil dibandingkan X.

BACA JUGA  DMMX Saham Apa dan Seperti Apa Potensinya?

Anda juga bisa menghitung berbagai keuntungan maupun kerugian dengan rumus investasi di atas, seperti misalnya pada beberapa instrumen investasi di bawah ini.

Properti

Cara menghitung keuntungan pada investasi properti tergolong sangat mudah. Anda cukup membandingkan selisih harga properti saat ini dengan harga saat membeli. Nah, selisih harga tersebut kemudian dibagi lagi dengan harga awal saat properti tersebut dibeli.

Misalnya, AB membeli sebuah rumah dengan harga Rp 500.000.000. Satu tahun berikutnya, AB menjual rumah tersebut dengan harga Rp 600.000 karena kenaikan harga pasar.

Nah, cara menghitung keuntungan investasi tersebut sebagai berikut:

{(Rp 600.000.000 – Rp 500.000.000) : Rp 500.000.000} x 100% = 20%

Bukan hanya soal jual beli, para investor juga bisa mendapat sejumlah keuntungan yang berasal dari sewa aset properti. Nantinya, keuntungan yang dihitung dari nilai sewa per tahun tersebut dibandingkan dengan harga properti yang disebut sebagai yield.

Saham

Ketahuilah, rumus investasi saham ternyata juga semudah seperti menghitung keuntungan investasi properti. Anda hanya perlu menghitung selisih harga per lembar saham saat membeli dan harga saat ini, kemudian bagi dengan harga saat awal pembelian terjadi. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan persentase keuntungan maupun kerugian dari investasi tersebut.

Reksa dana

Reksa dana

Anda perlu memahami harga dari reksa dana terlebih dulu sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada instrumen satu ini. Nah, harga acuan tersebut dikenal dengan Nilai Aktiva Bersih atau NAB. Berdasarkan definisinya, NAB reksa dana merupakan jumlah total dana kelolaan yang dikelola khusus oleh manajer investasi.

Perhitungan NAB tersebut bisa didapatkan melalui total harga pasar atas aset, seperti deposito, obligasi maupun, saham yang terdapat dalam portfolio reksa dana, kemudian ditambah dengan biaya cadangan bunga dari deposito atau obligasi pada portfolio terkait. Kemudian, hasilnya dikurangi dengan biaya operasional reksa dana.

Berdasarkan nilai NAB tersebut, Anda sudah bisa menggunakan rumus investasi untuk menghitung keuntungan reksa dana yang dimaksud. Setelah itu, hitung jumlah unit yang dimiliki ketika investasi dimulai.

Apabila dalam kurun waktu tertentu NAB mengalami kenaikan secara signifikan, maka Anda bisa menghitung keuntungan yang diperoleh dari selisih NAB awal dan NAB yang berjalan saat ini. Lalu, cari tahu berapa besar persentase kenaikan NAB dengan cara membagi selisih nilai kenaikan NAB sekarang dengan NAB awal saat berinvestasi dan kalikan 100%. Hasil dari perhitungan tersebut merupakan persentase keuntungan investasi reksa dana yang bisa diperoleh.

Demikian informasi mengenai rumus investasi untuk para investor pemula yang bisa diterapkan. Pada dasarnya, penghitungan tersebut cukup mudah dilakukan. Akan tetapi, Anda harus tahu bahwa untuk menjalankan suatu investasi dan mendapatkan keuntungan besar bukan sesuatu yang perkara mudah. Anda tetap harus jeli melihat peluang sehingga keuntungan yang diperoleh bisa sesuai harapan.

 

Leave a Comment